KATA
PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
Civic Education ini dengan baik.
Makalah
ini diharapkan mampu membantu saya dalam memperdalam mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan saya dalam kegiatan belajar. Selain itu, makalah ini diharapkan
agar dapat menjadi bacaan para pembaca agar menjadi warga negara yang baik dan
bertanggung jawab karena materi ini disajikan mengarah pada terbentuknya arah
globalisasi yang berpengaruh terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara.
Oleh
karena itu,, makalah ini diharapkan agar bangsa Indonesia memiliki sikap yang
kritis terhadap situasi dan kondisi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara yang selalu berubah.
Akhir
kata, saya ucapkan terima kasih kepada para pembaca yang sudah berkenan membaca
makalah ini dengan tulus ikhlas. Semoga makalah ini bermanfaat, khususnya bagi
saya dan pembaca. Amin……..
Cilacap,
23 Februari 2013
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Globalisasi merupakan proses tatanan masyarakat yang
tidak mengenal batas wilayah. Globalisasi dapat mempengaruhi kehidupan
berbangsa dan bernegara baik secara langsung maupun tidak langsung. Globalisasi
tidak hanya menjadi tantangan, tetapi juga sekaligus merupakan peluang untuk
lebih mengetahui kehidupan lain di berbagai belahan dunia.
Globalisasi tentunya membawa dampak bagi kehidupan
suatu negara termasuk Indonesia. Dampak globalisasi tersebut meliputi dampak
positif dan negatif diberbagai bidang kehidupan sosial, politik, ekonomi, dan
budaya yang akan berpengaruh pada semangat mewujudkan nilai-nilai
nasionalisme bangsa.
Semangat nasionalisme merupakan salah satu modal utama
yang harus dimiliki bangsa Indonesia dalam menghadapi ancaman-ancaman ketahanan
nasional terutama globalisasi. Disadari atau tidak, nasionalisme bangsa
memberikan pengaruh yang besar bagi kemajauan suatu bangsa tersebut.
Untuk memahami kaitan antara globalisasi dan
nasionalisme bangsa, maka makalah ini berusaha menjelaskan terlebih
dahulu mengenai pengertian nasionalisme, gambaran nasionalisme bangsa Indonesia
saat ini, serta pengaruh globalisasi.
B. Rumusan
Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai
berikut :
- Apa yang dimaksud dengan nasionalisme ?
- Bagaimana wujud nasionalisme Bangsa Indonesia
saat ini ?
- Bagaimana pengaruh dari globalisasi terhadap
nasionalisme Bangsa Indonesia?
- Bagaimana cara menyikapi dampak globalisasi
terhadap nasionalisme ?
C. Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah :
- Untuk menjabarkan pengertian dari nasionalisme.
- Untuk menggambarkan wujud nasionalisme Bangsa
Indonesia saat ini.
- Untuk mengetahui pengaruh dari globalisasi
terhadap nasionalisme Bangsa Indonesia.
- Untuk mengetahui cara menyikapi dampak
globalisasi terhadap nasionalisme.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian dan Proses Globalisasi
1.
Pengertian Globalisasi
Sebelum
kita mengkaji lebih jauh tentang globalisasi, seyogyanya kita harus memahami
terlebih dahulu pengertian globalisasi. Kamus Bahasa Inggris Longman
Dictionary of Contemporary English, mengartikan global dengan concerning
the whole earth. Maksudnya sesuatu yang berkaitan dengan dunia internasional
atau seluruh alam jagad raya. Sesuatu hal yang dimaksud disini dapat berupa
masalah, kejadian, kegiatan, atau bahkan sikap yang sangat berpengaruh dalam
kehidupan yang lebih luas.
Menurut
John Huckle, globalisasi adalah suatu proses dengan mana kejadian, keputusan,
dan kegiatan di salah satu bagian dunia menjadi suatu konsekuensi yang
signifikan bagi individu dan masyarakat di daerah yang jauh. Sementara itu,
Albrow mengemukakan bahwa globalisasi adalah keseluruhan proses di mana manusia
di bumi ini diinkorporasikan (dimasukkan) ke dalam masyarakat dunia tunggal,
masyarakat global. Karena proses ini bersifat majemuk, kita pun memandang
globalisasi di dalam kemajemukan.
Secara
ekonomi, globalisasi merupakan proses pengintegrasian ekonomi nasional bangsa-bangsa
ke dalam sebuah sistem ekonomi global.
Menurut
Prijono Tjjiptoherijanto, konsep globalisasi pada dasarnya mengacu pada
pengertian ketiadaan batas antar negara (stateless). Konsep ini merujuk
pada pengertian bahwa suatu negara (state) tidak dapat membendung
“sesuatu” yang terjadi di negara lain. Pengertian “sesuatu” tersebut dikaitkan
dengan banyak hal seperti pola perilaku, tatanan kehidupan, dan sistem
perdagangan.
Dari
beberapa definisi tersebut dapat dikatakan bahwa “globalisasi” merupakan suatu
proses pengintegrasian manusia dengan segala macam aspek-aspeknya ke dalam satu
kesatuan masyarakat yang utuh dan yang lebih besar.
2.
Proses Globalisasi
Globalisasi
sebagai suatu proses bukanlah suatu fenomena baru karena proses globalisasi
sebenarnya telah ada sejak berabad-abad lamanya.
Di
akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 arus globalisasi semakin berkembang pesat
di berbagai negara ketika mulai ditemukan teknologi komunikasi, informasi, dan
transportasi.
Loncatan
teknologi yang semakin canggih pada pertengahan abad ke-20 yaitu internet dan
sekarang ini telah menjamur telepon genggam (handphone) dengan segala
fasilitasnya.
Bagi
Indonesia, proses globalisasi telah begitu terasa sekali sejak awal
dilaksanakan pembangunan. Dengan kembalinya tenaga ahli Indonesia yang
menjalankan studi di luar negeri dan datangnya tenaga ahli (konsultan) dari
negara asing, proses globalisasi yang berupa pemikiran atau sistem nilai
kehidupan mulai diadopsi dan dilaksanakan sesuai dengan kondisi di Indonesia.
Globalisasi
secara fisik ditandai dengan perkembangan kota-kota yang menjadi bagian dari
jaringan kota dunia. Hal ini dapat dilihat dari infrastruktur telekomunikasi,
jaringan transportasi, perusahaan-perusahaan berskala internasional serta
cabang-cabangnya.
B.
Pengaruh Globalisasi terhadap Kehidupan Berbangsa dan
Bernegara
Bangsa
Indonesia merupakan bagian dari bangsa di dunia. Sebagai bangsa, kita tidak
hidup sendiri melainkan hidup dalam satu kesatuan masyarakat dunia (world
society). Kita semua merupakan makhluk yang ada di bumi. Karena itu,
manusia secara alam, sosial, ekonomi, politik, keamanan, dan budaya tidak dapat
saling terpisah melainkan saling ketergantungan dan mempengaruhi.
Era
globalisasi yang merupakan era tatanan kehidupan manusia secara global telah
melibatkan seluruh umat manusia. Secara khusus gelombang globalisasi itu
memasuki tiga arena penting di dalam kehidupan manusia, yaitu arena ekonomi,
arena politik, dan arena budaya.
Jika
masyarakat atau bangsa tersebut tidak siap menghadapi tantangan-tantangan
global yang bersifat multidimensi dan tidak dapat memanfaatkan peluang, maka
akan menjadi korban yang tenggelam di tengah-tengah arus globalisasi.
Dari
sisi politik, gelombang globalisasi yang sangat kuat yakni gelombang
demokratisasi. Sesudah perang dingin dan rontoknya komunisme, umat manusia
menyadari bahwa hanya prinsip-prinsip demokrasi yang dapat membawa manusia
kepada taraf kehidupan yang lebih baik. Angin demokratisasi telah merasuk ke
dalam hati rakyat di setiap negara. Mereka melakukan gerakan sosial dengan
menggugat dan melawan sistem pemerintahan diktator atau pemerintahan apapun
yang tidak memihak rakyat.
Kasus
serupa juga terjadi di Indonesia, yaitu dengan runtuhnya rezim pemerintahan
Orde Lama dan runtuhnya rezim pemerintahan Orde Baru. Di Indonesia sejak
bergulirnya reformasi, gelombang demokratisasi semakin marak dan tuntutan akan
keterbukaan politik semakin terlihat.
Dari
sisi budaya, era globalisasi ini membawa beraneka ragam budaya yang sangat
dimungkinkan mempengaruhi pola pikir, tingkah laku, dan sistem nilai masyarakat
suatu negara. Oleh karena itu, kita seharusnya waspada dan pandai menyiasati
pengaruh budaya silang sehingga bangsa kita dapat mengambil nilai budaya yang
positif yaitu mengambil nilai budaya yang bermanfaat bagi kehidupan dan
pembangunan bangsa serta tidak terjebak pada pengaruh-pengaruh budaya yang
negatif. Kita juga harus belajar melihat dunia dari perspektif yang berbeda
sesuai dengan kepentingan dan tujuan masing-masing tanpa melunturkan nilai
identitas budaya bangsa kita. Dengan memahami perbedaan dan persamaan
kebudayaan tadi akan menumbuhkan saling pengertian dan saling menghargai antar
kebudayaan yang ada.
C. Pengertian Nasionalisme
Nasionalisme adalah paham (ajaran)
untuk mencintai bangsa dan negara sendiri serta kesadaran anggota dalam suatu
bangsa yang secara potensial atau aktual bersama-sama mencapai, mempertahankan,
dan mengabdikan identitas, integritas, kemakmuran, dan kekuatan bangsa.
Nasionalisme menurut pendapat para ahli adalah
sebagai berikut :
a) Joseph Ernest Renan
mengatakan bahwa nasionalisme adalah sekelompok individu yang ingin bersatu
dengan individu-individu lain dengan dorongan kemauan dan kebutuhan psikis.
Sebagai contoh adalah bangsa Swiss yang terdiri dari berbagai bangsa dan budaya
dapat menjadi satu bangsa dan memiliki negara.
b) Otto Bauer
mengatakan bahwa nasionalisme adalah kesatuan perasaan dan perangai yang timbul
karena persamaan nasib, contohnya nasionalisme negara-negara Asia
c) Menurut Hans Kohn
nasionalisme adalah suatu paham yang berpendapat bahwa kesetiaan tertinggi
inividu harus diserahkan kepada negara kebangsaan. dan bangsa.
d) Louis Snyder
mengemukakan nasionalisme adalah hasil dari faktor-faktor politis, ekonomi,
sosial dan intelektual pada suatu taraf tertentu dalam sejarah. Sebagai contoh
adalah timbulnya nasionalisne di Jepang.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa nasionalisme
adalah kecintaan alamiah terhadap tanah air, kesadaran yang mendorong untuk
membentuk kedaulatan dan kesepakatan untuk membentuk negara berdasar kebangsaan
yang disepakati dan dijadikan sebagai pijakan pertama dan tujuan dalam
menjalani kegiatan kebudayaan dan ekonomi.
Jiwa nasionalisme akan tumbuh di tengah masyarakat
ketika ada sesuatu yang mengganggu atau mengancam dirinya. Jiwa nasionalisme
ini terjadi saat manusia mulai hidup bersama dalam suatu wilayah tertentu dan
tak berpindah-pindah. Saat itu, tentu akan tumbuh naluri untuk mempertahankan
negerinya, tempat hidupnya, dan menggantungkan diri. Hal yang serupa juga
tampak pada hewan. Saat ada ancaman dari pihak luar yang hendak menyerang atau
mengganggu mereka, maka tumbuhlah semangat untuk dapat mempertahankan diri dari
segala ancaman. Namun, ketika suasanya sudah kembali aman, semangat itu akan
menghilang.
D.
Nasionalisme Bangsa Indonesia Saat Ini
Menurut James G.Kellas (1998: 4), nasionalisme
merupakan suatu bentuk ideologi. Seseorang yang memiliki jiwa nasionalisme akan
merasa menjadi bagian dari suatu bangsa. Walaupun orang tersebut sedang
berada di luar wilayah, namun akan tetap memiliki ikatan yang kuat pada daerah
asalnya. Begitu pula dengan bangsa Indonesia. Walaupun orang tersebut sedang
berada di luar negeri, tentu akan ada rasa memiliki terhadap Negara Indonesia.
Nasionalisme Indonesia pada awalnya muncul karena
adanya kolonialisme. Penjajahan yang dilakukan oleh Jepang dan Belanda dan
penderitaan yang harus dirasakan akibat terjajah telah mampu melahirkan
semangat kebersamaan sebagai satu kesatuan yang harus bangkit dan hidup menjadi
bangsa merdeka.
Diakui atau tidak saat ini semangat nasionalisme
bangsa Indonesia semakin berkurang. . Semangat nasionalisme yang dulu pernah
berkobar di dalam jiwa bangsa Indonesia ketika melawan penjajah, nampaknya kini
telah sirna bersama jasad para pahlawan dan pejuang kemerdekaan.
Tak ada lagi semangat-semangat nasionalisme dalam
diri bangsa Indonesia. Mereka seakan lupa akan perjuangan para
pahlawan-pahlawan bangsa yang telah mengorbankan harta benda dan nyawa serta
keluarga mereka. Sungguh besar jasa mereka, sungguh tinggi jiwa nasionalisme
mereka.
Hal ini sangat bertolak belakang dengan kondisi bangsa
Indonesia pada masa sekarang ini. Tidak ada lagi jiwa nasionalis yang dapat
ditunjukan kita, kita seakan malah menganggap remeh mereka para pejuang yang
telah berjasa kepada kita. Hal ini dapat kita lihat dari perhatian pemrintah
terhadap nasib para veteran . Kita terlalu sibuk dengan kehidupan diri kita
sendiri tanpa memikirkan nasib orang lain di sekitar kita.
Semangat nasionalisme merupakan salah satu modal utama
yang harus dimiliki bangsa Indonesia dalam menghadapi ancaman-ancaman ketahanan
nasional sebagai dampak negatif globalisasi. Tanpa adanya semangat
nasionalisme, maka akan timbul perpecahan dan disintegrasi bangsa Indonesia.
Tanpa adanya semangat nasionalisme dalam setiap jiwa bangsa Indonesia, maka
akan dengan mudah bangsa lain mengobrak-abrik bahkan menjajah kembali
Indonesia. Tentu saja ini semua tidak kita inginkan terjadi, walaupun
sebenarnya kini sudah mulai muncul tanda-tanda akan hal itu. Hal terbaik yang
perlu kita lakukan adalah memunculkan kembali semangat nasionalisme untuk
bersatu melawan segala ancaman yang akan mengancam integritas kita sebagai
bangsa Indonesia.
E. Pengaruh
Globalisasi terhadap Nasionalisme Bangsa Indonesia
Salah satu faktor kuat yang terus
mengikis nasionalisme bangsa Indonesia adalah globalisasi. Globalisasi adalah
suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal batas wilayah.
Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang dimunculkan,
kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada
suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa- bangsa
di seluruh dunia. (Edison A. Jamli dkk. Kewarganegaraan. 2005).
Globalisasi berlangsung di semua bidang kehidupan
seperti bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan
dan lain- lain. Teknologi informasi dan komunikasi memberikan peran yang sangat
penting bagi berlangsungnya proses globalisasi.
Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi
kehidupan suatu negara termasuk Indonesia. Globalisasi mempunyai pengaruh yang
positif dan juga pengaruh negatif, dimana pengaruh-pengaruh tersebut tidak
secara langsung berpengaruh terhadap nasionalisme. Namun secara keseluruhan
dapat menimbulkan rasa nasionalisme terhadap bangsa menjadi berkurang atau
hilang. Sebab globalisasi mampu membuka pandangan masyarakat secara global.
Dampak Positif Globalisasi Terhadap Nasionalisme
a) Bidang Politik
Dari segi politik, globalisasi akan memberikan
pengaruh positif pada pemerintahan sehingga dapat dijalankan secara terbuka dan
demokratis. Karena pemerintahan merupakan bagian terpenting dari suatu negara,
maka apabila pemerintahan dijalankan secara baik tentunya akan mendapat
tanggapan positif dari rakyat. Wujud tanggapan tersebut dapat berupa semangat
nasionalisme terhadap bangsa dan negara.
b) Bidang Ekonomi
Dari aspek ekonomi, terbukanya pasar internasional,
meningkatkan kesempatan kerja dan meningkatkan devisa negara. Dengan adanya hal
tersebut akan meningkatkan kehidupan ekonomi bangsa yang menunjang kehidupan
nasional bangsa.
c) Bidang sosial budaya
Dari globalisasi sosial budaya kita dapat meniru pola
berpikir yang baik seperti etos kerja yang tinggi dan disiplin dan Iptek dari
bangsa lain yang sudah maju untuk meningkatkan kemajuan bangsa yang pada
akhirnya memajukan bangsa dan akan mempertebal rasa nasionalisme kita terhadap
bangsa.
Dampak Negatif Globalisasi Terhadap Nasionalisme
a)
Globalisasi dapat memberikan pandangan pada masyarakat bahwa liberalisme dapat
membawa perubahan yang baik pada mereka. Sehingga tidak menutup kemungkinan
berubah arah dari ideologi Pancasila ke ideologi liberalisme. Jika hal tesebut
terjadi akibatnya rasa nasionalisme bangsa akan hilang.
b) Dari
globalisasi aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri
karena banyaknya produk luar negeri (seperti Mc Donald, Coca Cola, Pizza
Hut,dll.) membanjiri di Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk
dalam negeri menunjukan gejala berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat kita
terhadap bangsa Indonesia.
c)
Mayarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri sebagai
bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya yang cenderung meniru budaya barat.
d)
Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan miskin,
karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Apabila dalam suatu
komunitas masyarakat
hanya ada beberapa individu yang dapat mengikuti arus modernisasi
dan globalisasi
maka akan memperdalam jurang pemisah antara individu dengan individu lain yang
stagnan. Hal tersebut dapat menimbulkan pertentangan antara yang kaya dan
miskin yang dapat mengganggu kehidupan nasional bangsa.
e)
Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian antarperilaku
sesama warga. Masyarakat merasa dimudahkan dengan teknologi maju membuat mereka
merasa tidak lagi membutuhkan orang lain
dalam beraktivitasnya. Kadang mereka lupa bahwa mereka adalah makhluk sosial.
Dengan adanya individualisme maka orang tidak akan peduli dengan kehidupan
berbangsa dan bernegara.
Pengaruh- pengaruh di atas memang tidak secara
langsung berpengaruh terhadap nasionalisme. Akan tetapi secara keseluruhan
dapat menimbulkan rasa nasionalisme terhadap bangsa menjadi berkurang atau hilang.
Sebab globalisasi mampu membuka pandangan masyarakat secara global. Apa yang di
luar negeri dianggap baik memberi aspirasi kepada masyarakat kita untuk
diterapkan di negara kita. Jika terjadi maka akan menimbulkan dilematis. Bila
dipenuhi belum tentu sesuai di Indonesia. Bila tidak dipenuhi akan dianggap
tidak aspiratif dan dapat bertindak anarkis sehingga mengganggu stabilitas
nasional, ketahanan nasional bahkan persatuan dan kesatuan bangsa.
Pengaruh Globalisasi Terhadap Nilai Nasionalisme
Dikalangan Generasi Muda
Arus globalisasi begitu cepat merasuk ke dalam masyarakat terutama di kalangan
muda. Pengaruh globalisasi terhadap anak muda juga begitu kuat. Pengaruh
globalisasi tersebut telah membuat banyak anak muda kita kehilangan kepribadian
diri sebagai bangsa Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan gejala- gejala yang
muncul dalam kehidupan sehari- hari anak muda sekarang.
Dari cara berpakaian banyak remaja- remaja kita yang
berdandan seperti selebritis yang cenderung ke budaya Barat. Mereka menggunakan
pakaian yang minim bahan yang memperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya tidak
kelihatan. Pada hal cara berpakaian tersebut jelas- jelas tidak sesuai dengan
kebudayaan kita. Tak ketinggalan gaya rambut mereka dicat beraneka warna.
Pendek kata orang lebih suka jika menjadi orang lain dengan cara menutupi
identitasnya. Tidak banyak remaja yang mau melestarikan budaya bangsa dengan
mengenakan pakaian yang sopan sesuai dengan kepribadian bangsa.
Teknologi internet merupakan teknologi yang memberikan
informasi tanpa batas dan dapat diakses oleh siapa saja. Apa lagi bagi anak
muda internet sudah menjadi santapan mereka sehari- hari. Jika digunakan secara
semestinya tentu kita memperoleh manfaat yang berguna. Tetapi jika tidak, kita
akan mendapat kerugian. Dan sekarang ini, banyak pelajar dan mahasiswa yang
menggunakan tidak semestinya. Misal untuk membuka situs-situs porno. Bukan
hanya internet saja, ada lagi pegangan wajib mereka yaitu handphone. Rasa
sosial terhadap masyarakat menjadi tidak ada karena mereka lebih memilih sibuk
dengan menggunakan handphone.
Dilihat dari sikap, banyak anak muda yang tingkah
lakunya tidak kenal sopan santun dan cenderung cuek tidak ada rasa peduli
terhadap lingkungan. Karena globalisasi menganut kebebasan dan keterbukaan
sehingga mereka bertindak sesuka hati mereka. Contoh riilnya adanya geng motor
anak muda yang melakukan tindakan kekerasan yang menganggu ketentraman dan
kenyamanan masyarakat.
Jika pengaruh-pengaruh di atas dibiarkan, mau apa
jadinya genersi muda tersebut? Moral generasi bangsa menjadi rusak, timbul
tindakan anarkis antara golongan muda. Hubungannya dengan nilai nasionalisme
akan berkurang karena tidak ada rasa cinta terhadap budaya bangsa sendiri dan
rasa peduli terhadap masyarakat. Padahal generasi muda adalah penerus masa
depan bangsa. Apa akibatnya jika penerus bangsa tidak memiliki rasa
nasionalisme?
Berdasarkan analisa dan uraian di atas pengaruh
negatif globalisasi lebih banyak daripada pengaruh positifnya. Oleh karena itu
diperlukan langkah untuk mengantisipasi pengaruh negatif globalisasi terhadap
nilai nasionalisme.
F. Cara Menyikapi
Dampak Negatif Globalisasi
Pada masa sekarang ini satu hal yang perlu dibenahi
oleh bangsa Indonesia adalah mentalitas warga masyarakatnya. Sikap mental yang
kuat dan konsisten serta mampu mengeksplorasi diri adalah salah satu bentuk
konkrit yang dibutuhkan bangsa Indonesia pada saat ini. Saat ini memang
bangsa Indonesia sedang mengalami masa-masa keterpurukanya dalam dunia
internasional.
Krisis multidimensi yang di barengi dengan krisis
ekonomi yang berkepanjanganlah yang menyebabkan kegoncangan dan keterpurukan
mental Indonesia. Bangsa Indonesia yang pada masa dahulu terkenal dengan
kebudayaan yang begitu eksklusif dan memukau serta penduduk yang ramah-tamah di
dukung juga oleh kondisi geografis yang sangat strategis dan dikaruniai tanah
yang subur, sekarang justru berubah180 drajat. Hal ini tidak lepas dari
mentalitas warga pendukung yang sangat lemah.
Globalisasi merupakan suatu proses yang tak
terelakkan. Kita tidak mungkin mengabaikan serta menghentikan proses
globalisasi. Agar dampak globalisasi tidak merusak kehidupan masyarakat maka
kita harus mengetahui sisi positifnya, sehingga kita dapat memanfaatkannya
dalam kehidupan sehari-hari.
Dampak negatif globalisasi globalisasi dapat
mempengaruhi tingkah laku kita dalam kehidupan sehari – hari. Untuk itu kita
harus dapat menentukan sikap dalam menghadapi globalisasi , khususnya dari
pengaruh negatif.
Beberapa contoh sikap untuk menghadapi dampak negatif
dari globalisasi misalnya :
- Menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila
dengan sebaik- baiknya terutama dengan memperkuat keimanan kita terhadap
Tuhan Yang Maha Esa.
- Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan
sebaik- baiknya.
- Belajar tekun agar menjadi manusia yang berguna
dan dapat membedakan perilaku yang benar dan salah.
- Memperkuat rasa persatuan dan kesatuan bangsa.
- Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh,
misal semangat mencintai produk dalam negeri.
- Mempertimbangkan setiap perbuatan agar tidak merugikan
diri sendiri dan orang lain.
- Menggunakan waktu dengan kegiatan-kegiatan yang
bermanfaat.
- Bergaul dengan orang-orang yang berakhlak baik
dan tidak terpengaruh terhadap lingkungan dan pergaulan buruk.
- Mewujudkan supremasi hukum, menerapkan dan menegakkan
hukum dalam arti sebenar- benarnya dan seadil- adilnya.
- Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang
politik, ideologi, ekonomi, sosial budaya bangsa.
Dengan adanya langkah- langkah antisipasi tersebut
diharapkan mampu menangkis pengaruh globalisasi yang dapat mengubah nilai
nasionalisme terhadap bangsa. Sehingga kita tidak akan kehilangan kepribadian
bangsa.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Nasionalisme adalah rasa cinta terhadap tanah air, kesadaran yang mendorong
seseorang untuk membentuk kedaulatan dan kesepakatan membentuk negara
berdasar kebangsaan dan dijadikan sebagai pijakan pertama dan tujuan dalam
menjalani kegiatan kebudayaan dan ekonomi.
Nasionalisme Indonesia muncul karena adanya
kolonialisme. Penjajahan dan penderitaan yang dialami memunculkan semangat
untuk bersatu melawan segala bentuk pejajahan. Berdirinya Boedi Oetomo (1908)
menjadi tanda kebangkitan nasionalisme Indonesia yang kemudian diikuti
organisasi-organisasi nasional lainnya. Pada kurun waktu 1945-1950, jiwa
nasionalisme diperteguh oleh semangat mempertahankan kemerdekaan,
serta persatuan dan kesatuan Indonesia.
Hal itu sangat bertolak belakang dengan kondisi bangsa
Indonesia saat ini. Semangat nasionalisme bangsa Indonesia semakin berkurang.
Kita terlalu menganggap remeh mereka para pejuang yang telah berjasa kepada
kita. Bangsa Indonesia sedang mengalami masa-masa keterpurukan dalam dunia
internasional.
Globalisasi berasal dari kata global yang
artinya universal. Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang
mendunia dan tidak mengenal batas wilayah Ada sebagain yang berpendapat bahwa
globalisasi merupakan proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah
yang akan membawa seluruh bangsa dan negara berada dalam ikatan yang semakin
kuat untuk mewujudkan sebuah tatanan kehidupan baru.
Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi
kehidupan suatu negara termasuk Indonesia. Globalisasi mempunyai pengaruh yang
positif dan juga pengaruh negatif. Pengaruh-pengaruh tersebut tidak secara
langsung berpengaruh terhadap nasionalisme. Namun secara keseluruhan dapat
menimbulkan rasa nasionalisme terhadap bangsa menjadi berkurang atau bahkan
hilang.
Dampak positif adanya globalisasi adalah
Adanya globalisasimenyebabkan pergeseran nilai dan sikap masyarakat yang
semula irasional menjadi rasional; berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi
yang membuat masyarakat menjadi lebih mudah dalam beraktivitas dan mendorong
untuk berpikir lebih maju; serta tingkat kehidupan yang lebih baik dan
meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Sedangkan dampak negatif dari adanya globalisasi
diantaranya : Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa
liberalisme dapat membawa kemajuan dan kemakmuran; hilangnya rasa cinta
terhadap produk dalam negeri karena banyaknya produk luar negeri; mayarakat
lupa akan identitas diri sebagai bangsa Indonesia karena gaya hidupnya
cenderung meniru budaya barat; sikap individualistik yang menimbulkan
ketidakpedulian antarperilaku sesama warga; serta kesenjangan sosial.
Cara menyikapi dampak globalisasi terhadap
nasionalisme adalah kita perlu memahami pentingnya nasionalisme untuk menjaga
integritas kita sebagai bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia perlu membenahi
mentalitas warga masyarakatnya.Sikap mental yang kuat dan konsisten adalah
salah satu bentuk konkrit yang dibutuhkan bangsa Indonesia pada saat ini.
Bangsa Indonesia harus bangkit kembali dengan semangat nasionalisme yang lebih
besar lagi untuk menghadapi globalisasi. Kita juga perlu menanamkan dan
mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya; memperkuat rasa
persatuan dan kesatuan bangsa; selektif terhadap pengaruh globalisasi di segala
bidang.
B. Saran
Globalisasi memang tidak bisa dihindari. Jika kita
menghindari justru akan menjadi manusia yang primitif lagi. Tetapi sebaiknya
selektif terhadap pengaruh globalisasi. Dapat membedakan mana yang memberikan
pengaruh baik dan mana yang memberikan pengaruh buruk bagi kita. Kita harus
membekali diri dengan kepribadian yang kuat agar tidak mudah begitu saja
terpengaruh dengan dampak negatif globalisasi. Menanamkan dan mengamalkan
nilai- nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya terutama dengan memperkuat
keimanan kita terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah cara terbaik untuk tidak
mudah terpengaruh dari arus globalisasi.
DAFTAR PUSTAKA
Dahlan, Saroji dan Asy’ari.2006.Pendidikan
Kewarganegaraan.Jakarta : Erlangga.
http://afand.abatasa.com/post/detail/2761/dampak-positif-dan-dampak-negatif–globalisasi-dan-modernisasi
diakses pada 2 Oktober 2011
http://hankam.kompasiana.com/2010/09/24/nasionalisme-bangsa-vs-globalisasi/
diakses pada 29 September 2011
http://khukus.multiply.com/journal/item/28/NASIONALISME
diakses pada 30 September 2011
http://www.gusbud.web.id/2010/01/dampak-globalisasi-ekonomi-dan-pengaruh.html
diakses pada 30 September 2011
http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id=7124
diakses pada 29 September 2011
Jamli, Edison dkk.Kewarganegaraan.2005.Jakarta:
Bumi Akasara
Kohn, Hans.1984. Nasionalisme Arti dan Sejarahnya.Jakarta:
Penerbit Erlangga.
Sunarso, dkk.2008.Pendidikan Kewarganegaraan.Yogyakarta
: UNY Press.